1/18/2012

WAKTU. Bagi gue, waktu itu selalu membawa perubahan dan berjalan cepat kayak pesawat jet. Gue tiba-tiba aja galau, kenapa gue harus menganalogikan waktu dengan pesawat jet. Bayangin aja kalo waktu jalannya secepat pesawat jet, coba aja bayangin. Gue gak mau bayangin, gue belom pernah naik pesawat jet. Sejujurnya sih, gue pengen banget bisa naik pesawat jet. Tapi... Ah sudahlah, cukup tentang gue dengan pesawat jet.

Masih terngiang di pikiran gue, beberapa waktu yang lalu gue lagi main ayunan sama temen-temen gue di TK. Oke, itu mungkin sekitar 50 tahun yang lalu. Hah lebay, gue belum setua itu. Tahun 2012 ini, umur gue bakal nginjak 18 tahun. Itu artinya gue udah boleh nonton film dewasa #ehh. Gue gak nyangka anak mental anak TK kayak gue harus nonton film dewasa sekarang. Waktu memang kejam. Dunia memang kejam.

Profesi sebagai mahasiswa menuntut gue dan temen-temen untuk rajin ke perpustakaan. Bukan, kami bukan iseng-iseng baca buku tebel berbahasa inggris di sana, kami hanya berusaha mem-fotocopy isi buku itu demi mengerjakan tugas kami. Suatu hari, gue dan dua teman gue yang absurd, sebut saja Gita dan Siti, pergi ke perpustakaan. Itu adalah pertama kali kami ke perpustakaan karena baru aja punya KTM. Kami berjalan menuju tempat peminjaman loker.

    "KTPnya mbak" kata seorang bapak di sana.
    "Oh iya pak" kata kedua temen gue sambil ngeluarin KTP dari dompet.

Jangan pernah berpikir bahwa gue akan melakukan hal serupa, mengeluarkan KTP dari dompet.

    "Zy, kok gak ngeluarin KTP? Ohhhhhh yaaaa ammpppyuuuunnnn kan kamu belum punya ya.. Hahahahahahaha"

Satu hal yang pengen gue lakuin saat itu adalah nyemplungin kedua makhluk absurd ini ke kolam galau--sebuah kolam bau amis berisi ikan-ikan berwarna hitam. Oke, ini memalukan. Umur gue bakalan segera menginjak 18 tahun, tapi... Kenapa gue belum punya KTP? Kenapaaaa????? *nyebur ke kolam galau*

Hari-hari di awal tahun 2012 ini berisi dengan berbagai hal absurd yang mencengangkan. Dimulai dengan malam tahun baru gue yang suram. Di saat orang lain sibuk nge-date dengan pacarnya, kumpul bareng dengan keluarganya, niup terompet tahun baru, yang gue lakuin adalah: tidur. Bukan, gue tidur bukan karena gue jomblo. Gue gak jomblo, gue cuma gak punya pacar. Oke, gue jomblo. Satu-satunya alasan kenapa gue gak mau keluar rumah buat ngerayain tahun baru adalah macet. Sekarang coba bayangkan berapa ribu orang di jalanan sana yang merayakan tahun baru. Gue cuma gak pengen aja bikin jalanan makin padet. Gue gak bisa bayangin kalo pas gue kelayapan, tiba-tiba orang di samping gue teriak "TOLOOOONGG, ada orang absurd di sebelah saya, toloooonggg".

#1
Hari pertama di 2012. Di awal tahun, di saat kebanyakan orang sedang asik liburan, gue justru dikejar deadline. Tanggal 4 Januari, karya PKM-K yang gue bikin bersama dua kolega gue, sebut saja Mirna dan Imo, harus sudah terkumpul. Gue mengalami berbagai fase galau dalam pengerjaan karya tulis tersebut. Fase galau terkronis adalah saat kedua partner gue sedang asyik dengan pacar masing-masing, dan gue memilih untuk menuju kamar mandi dan bershower. Tanggal 1 ini, gue harus menyiapkan mental buat bertemu orang penting, sebut saja Prof. L. Ya, gue bakalan ketemu profesor, dan terus terang gue belum pernah ngobrol langsung dengan profesor sebelumnya. Gue bingung, apa yang harus gue bicarakan di depan beliau nanti. Apa sebaiknya gue muji beliau ya, "Prof, bajunya bagus", atau "Prof, bajunya beli di mana?"

#2
Hari kedua di 2012. Gue jelas dag-dig-dug mau ketemu Prof.L. Sekitar pukul 13.00, gue dan mbak Mirna ketemuan di Malang Town Square (Matos). Bukan, kita bukan mau ketemu Prof. L di Matos, kita mau jalan-jalan buat menyiapkan mental. Sekitar pukul 15.00, kita baru menuju tempat Prof.L di gedung Inkubator Bisnis (Inbis) yang lokasinya tidak jauh dari Matos. Kaki gue gemeteran menuju Inbis. Mirip banget sama film action, ibaratnya kami akan bertemu dengan salah seorang pembunuh bayaran atau teroris. Saat lift berhenti di lantai tiga, seketika kami terlihat seperti maling.Mengendus-endus gak jelas, hingga menuju ruangan sempit bernama kamar mandi. Oke, tegang kronis banget. Akhirnya kami bertanya di manakah ruangan Prof L, yang ternyata di depan mata kami. Satu-satunya hal yang gue pikir saat itu adalah: gue belum siap mati.

    "Dek, kamu duluan aja yang masuk" kata Mirna.
    "Gaaaakkk maaaaauuuu, kamu ajaaaa mbak.. please.." kata gue melas.

Kami berdua pun melanjutkan berebut gak mau masuk duluan. Sampai akhirnya gue berani melangkah, dan kami masuk, tersenyum polos pada beliau.

    "Oh, mbaknya yang mau konsul PKM-K itu ya?" kata beliau.

Kami berdua memperkenalkan diri. Hal yang sempat membuat gue terkejut adalah, ternyata beliau sudah membaca tulisan kami yang memang kami kirim ke e-mail beliau. Gue terharu. Jujur, rasanya gue pengen lompat dari lantai 3 Inbis. Profesor itu orangnya baik ternyata. Beliau mulai memberi saran pada kami untuk memperbaiki desain kami, dan mengganti harga jual kami. Kemudian, beliau juga bercerita banyak hal, mulai anaknya yang berjualan kalung, sampai baju yang dia beli seharga Rp. 15.000,00. Oke, ini memang gak ada hubungannya sama PKM-K kami. Tapi ya sudahlah, orang tua lagi curhat dan menasehati didengarkan saja. Satu hal yang paling saya ingat dari nasehat beliau, "Semua ini yang terpenting bukan seberapa besar keuntungan yang kita dapatkan mbak, tapi memang harus ada pengorbanan". Hari itu, kami belajar tentang makna "pengorbanan".

#3
Hari ketiga di 2012. Gue panik. Semalam kami sudah merevisi PKM-K kami. Kami juga sudah mengirim hasil revisi kami ke alamat e-mail Prof. L. Sayangnya, beliau sama sekali tidak memberi kabar. Gue sih curiga beliau ke luar kota. Kemarin sih dia cerita memang mau ke luar kota. Mampus. Sumpah gue gak tau gimana minta acc nya kalo beliau ke luar kota. Akhirnya, gue dan mbak Mirna memutuskan tetap pergi ke Inbis, ada ataupun tidak ada beliau. Kami janjian di asrama Griya UB dulu. Kira-kira pukul 13.000 gue sampai di asrama. Gue sms mbak Mirna.

    Mbk, kamu dimana? Ak uda di asrama.
      Ak msh nunggu yg nganter ke sana dek.
    Hah? Masih lama?
      Tunggu satu jam lagi dek.
    Apaaaaa???!!! Gila loooo!!!
      Aku gak ke sana dek.
    HAAAAHHHH???!!

Gue ini termasuk tipe orang gampang ditipu. Gue percaya sama omongan dia. Gue panik. Gue telpon dia.

    "WOOOIIII DI MANAAA LOOO??!!" kata gue teriak-teriak kayak tukang parkir lagi kerasukan.
    "Aku masih di rumah dek, belum ada yang nganter, tungguin dong"

Gue pengen pingsan. Akhirnya, mau gak mau gue nunggu di asrama. Beruntung, gue bertemu dengan teman-teman gue yang mau makan di kantin. Gue selamat dan yakin bapak satpam itu tadi pasti berhenti mencurigai gue sebagai pasien rumah sakit jiwa yang kabur. Setelah menunggu cukup lama, hingga makanan di piring teman saya habis, akhirnya mbak Mirna datang. Dia membawa sebuah kabar buruk, Prof. L sedang di luar kota. Oh, hebat. Inilah yang dimaksud dengan "pengorbanan" itu.


#4
Hari keempat di 2012. Hari ini deadline pengumpulan PKM. Kami bahkan belum mendapat acc dari prof. L. Kami menunggu kepulangan Prof. L di Inbis. Setelah penantian panjang dan gak jelas selama satu jam, akhirnya Prof. L datang. Gue pengen pup saat itu juga, ketika keluar kalimat pertama dari Prof. L.

    "Sudah saya balas e-mailnya mbak" kata beliau.
    "Oh, maaf belum saya cek e-mail saya, Prof." jawab gue.

Gila, sumpah ini gila banget. Bayangin aja, kalo seandainya harus ada revisi lagi. Mampus. Tapi, jawaban beliau selanjutnya benar-benar membuat kami berdua tertawa lepas bahagia.


    "Sudah OK mbak, apa mungkin ada persyaratan yang bisa saya tandatangani?" kata beliau.
    "Iya, ada Prof" jawab gue sumringah.

Saat tanda tangan tersebut terukir dengan indah, gue pengen lari keliling tugu rasanya. Seperti melayang, rasanya melebihi jatuh cinta. Oke, ini berlebihan. Kemudian kami mulai fotocopy, menjilid, dan.... terkumpul sudah!

Sepulang dari kampus, gue baru inget adek gue ulang tahun. Memang sih, gue gak bisa memberi apapun selain doa untuknya. Semoga kamu selalu diberi kebaikan ya dek, jangan nembak cewek dulu dek, belajar dulu yang bener. Inget dek, mbak mu ini jomblo dek, kamu tega pacaran di atas kejombloan mbak mu yang cantik ini?


#5
Hari kelima di 2012. Gue mulai frustasi. Ini minggu tenang, tanggal 9 nanti gue UAS. Tapi gue bahkan belum belajar sama sekali.


#6
Hari keenam di 2012. Gue makin frustasi


#7
Hari ketujuh di 2012. Gue mencapai puncak frustasi dan kegalauan.


#8
Hari kedelapan di 2012. Gue pasrah.


#9
Hari kesembilan di 2012. Hari pertama UAS, mata kuliah religi. Luar biasa lah, saya luar biasa mengarang indah dalam mengerjakannya. Seusai UAS, gue, Gita, Siti, dan Aga memutuskan untuk membolang. Kami akan mengitari UB. Oke, ini memang absurd, bagaimana mungkin mengitari UB bisa disebut petualangan? Ada sensasi tersendiri saat kalian adalah empat orang cewek dengan kemeja, rok panjang, sepatu lengkap dengan kaos kaki, kemudian berjalan melewati gedung-gedung Fakultas Teknik. Sepertinya kami jadi artis dadakan. Pengalaman yang cukup memalukan namun tidak akan terlupakan.

#10
Hari kesepuluh di 2012. Hari ini UAS Scientific Method. Hari ini sahabat gue dari SMP, namanya Arum lagi ulang tahun. Sekian. GAK ADA YANG SPESIAL.

#11
Hari kesebelas di 2012. Hari ini UAS English of Nursing. Gue, Gita, Siti, Aga, dan kali ini ditambah Yani, berpetualang kembali. Kami berkeliling ke daerah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Setelah itu, kami berempat tanpa Yani, jalan ke Matos. Gue tiba-tiba berpikir, kalau ingin tahu sifat seseorang, ajaklah dia ke Gramedia. Terlihat Gita melihat novel-novel percintaan yang gue tebak pasti ceritanya galau banget. Kemudian Siti yang melihat deretan komik anak sejenis Kobo-chan dan Doraemon. Aga melihat novel-novel Islami. Sedangkan gue, melihat komik dewasa. Stop, jangan berpikir kalau pikiran gue porno. Bukan begitu, gue cuma mau beli sebuah komik seri berjudul Sky of Love yang ceritanya emang bikin galau banget.

#12
Hari keduabelas di 2012. Hari ini UAS Bahasa Indonesia, buat esai, mengarang indah.

#13
Hari ketigabelas di 2012. Hari ini UAS NI pukul 13.00. Sumpah, gue takut ketiduran dan lupa kalo ada UAS. Seusai UAS, katanya mau dibagi fotocopy-an untuk UAS hari Senin, mata kuliah tersulit: Foundation of Nursing. Setelah cukup lelah dalam penantian panjang, gue, Gita, Siti, Yani pergi ke Mushola. Alhamdulillah banget yah, kalo ada yang mengira kita religius. Sebenarnya kami kelaparan, kantin sudah tutup, dan harapan satu-satunya adalah warung kejujuran di pojok mushola. Setelah makan kue seadanya dan sholat, kami kembali ke tempat pembagian fotocopy-an. Sayang seribu kali sayang, anak yang bagi fotocopy-annya udah pulang. ANAK YANG BAGI FOTOCOPY-ANNYA UDAH PULANG. Gila. Kami nekat tanya ke kosan dia. Sampai terjadi tragedi romantisme antara gue dan Siti, ketika Siti melindungi gue dari bahaya maut tertabrak sepeda motor. Kamu beneran romantis deh, Siti I Love You, silahkan siapkan kantung muntahnya.

#14
Hari keempatbelas di 2012. Gue, Gita, Siti, Yani, Aga, memutuskan belajar bersama. Kami rela membawa buku NIC NOC seberat 5 kg itu ke asrama Yani. Ini semua merupakan pengorbanan kami demi mata kuliah Foundation of Nursing. Lalu, coba tebak? Kami buka NIC NOC, kemudian galau, kemudian kami tutup, makan es krim dari Aga, beli bakso, dan foto-foto. Sekian. Waktu itu hujan deras, gue jelas makin galau gak karuan. Inilah wajah-wajah absurd kami :

mabok NIC NOC
kayak keluarga bahagia
menurut gue, foto ini jelek, gak ada gue soalnya.
Gita galau
Gue galau
Siti terkapar ngeliat Gita ama gue galau





#15
Hari kelimabelas di 2012. GUE FRUSTASI SAMA FOUNDATION OF NURSING (FN). Gue gak tau gimana cara baca NIC NOC. Gue gak bisa bayangin harus bawa buku NNN (NIC, NOC, NANDA) dan kamus. Dijamin gue kayak minggat.

#16
Hari keenambelas di 2012. Hari eksekusi. Mampus sudah. Pasrah gue. FN mantap jaya. Sesuai dengan pepatah terkenal...
" Tuhan tidak pernah memberi cobaan melebihi kemampuan umatnya, namun kenapa dosen selalu memberi soal ujian melebihi kemampuan mahasiswanya?" - Uzzy, 17, Mahasiswa Frustasi.

#17
Hari ketujuhbelas di 2012. UAS dengan segala kepahitannya telah berakhir. Hari ini, kami berlima (udah sering gue sebut namanya di atas, gue bosen) pergi ke rumah Gita. Serius deh Gita sayang, gue ngiri sama rumah lo, gue juga pengen ada taman bermain di sebelah rumah gue. Sekarang gue tahu rahasia lo, kenapa lo bisa menghilangkan galau, lo pasti main prosotan di sana tiap pagi ya?

Oke, tujuan awal kami buat refreshing dan pinjem novel. Sampai akhirnya, terjadi sebuah tragedi. Saat kami berjalan menuju sawah. Melewati godaan dari tukang-tukang di sana. Mencoba bertahan dan terus berjalan. Kami bukan berniat mencangkul sawah atau mandi di kali. Tujuan kami sangat mulia: foto-foto.
Jadi gini, saat foto di tengah sawah tuh, gue jatuh. Sandal gue kejebak di sawah, kenceng banget. Akhirnya ya gue harus rela sandal itu rusak. Keempat temen gue absurd itu pasti kecewa waktu baca tulisan gue yang ini, karena gue ceritanya emang sengaja gue bikin biasa aja. Padahal aslinya heboh, ngenes, gila deh. Lagian, ini bukan sepenuhnya salah gue. Salahin aja Gita yang ngajak ke sawah. Salahin aja Yani yang ngajak foto di tengah sawah. Salahin aja Siti yang ngatain gue pendek dan nyuruh gue pindah ke dapan. Salahin aja Aga yang ngehalangin jalan gue, jadi jatuh. Terakhir, salahin gue aja yang bego banget bisa jatuh. Over all, thanks for the shoes Gita, I Love You, silahkan muntah sekarang. Ini beberapa foto di tengah sawah sana:

TRIO MALANG: Siti, Gita, Uzzy
TKP nih..
Siti dan sandal gue

#18
Hari kedelapanbelas di 2012. Do nothing. Cukup terhibur dengan Manusia Setengah Salmon nya Raditya Dika, dan nulis cerita ini. Sekian.

2012. Tahun baru, so pasti resolusi baru. Pelan-pelan gue nyoba buat move on, buat ga galau. Kuncinya sih, take it flow aja. 4 Harapan utama gue tahun 2012 ini yaitu 4D, Dapat pacar yang sesuai ma gue, Dapat IPK dengan nilai semaksimal gue, Dapat merubah konsep berpikir gue menjadi lebih baik, Dapat tetap melihat senyum kedua orangtua gue :)
Amin.

SEMOGA 2012 TAHUN YANG INDAH :D

8 komentar:

  1. yg belum 18 tahun aja udah jadi mahasiswa, lha aku yg tahun ini 19 masih SMA :O T_T

    BalasHapus
  2. baru mau 18 --" lah aku tahun ini udah mau 20 aja. whuaa.. jadi berkepala 2 dong :S

    BalasHapus
  3. wah. waktu memang berjalan secepat pesawat jet rupanya.. haha.

    BalasHapus
  4. saya masuk kuliah juga belum 18 tahun..
    tapi udah punya KTP :D
    ee tapi sekarang mesti bikin e-KTP lagi..
    ckck

    BalasHapus
  5. hahahaha.. ntar deh, tunggu genap 18 tahun, gue bikin ktp sekaligus e-ktp =..=

    BalasHapus
  6. kpan2 lagi ya ke sawah hahaha :DD

    BalasHapus
  7. hahaaa... pasti seru pas terperosok di sawah... :D

    BalasHapus

terima kasih banyak sudah baca dan berkomentar dengan sopan :)