12/22/2012

Wah, cukup lama aku tidak menulis di sini. Rindu ini kian memuncak, dan aku rasa hari ini adalah hari yang tepat untuk menuangkan rindu tersebut.

Hari ini tanggal 22 Desember 2012, satu hari setelah ramalan kiamat ala Suku Maya, haha. Alhamdulillah, ternyata akupun masih dikarunia nafas. Dan yang lebih dan lebih membuatku bersyukur, aku masih bisa melihat senyum cantik dari seorang wanita yang sangat aku cintai, seorang wanita 42 tahun yang pernah melindungiku dalam rahimnya. Dialah sosok ibuku, yang tak pernah lelah mengasuh, membimbing, dan membesarkanku hingga saat ini dan nanti.

Apa arti seorang ibu bagiku? Banyak, tentu. Karena beliau lah yang telah merelakan rahimnya ditinggali olehku. Karena beliaulah yang telah merelakan kesakitan, berteriak, saat perlahan aku berusaha keluar melihat indahnya dunia. Karena beliaulah yang tak pernah sekalipun marah saat aku menangis. Karena beliaulah yang tak pernah merasa malas untuk ku ajak bermain. Karena beliaulah yang tak pernah merasa enggan mengganti popokku. Karena beliaulah yang tak pernah lelah menidurkanku di malam gelap.

Dan justru aku menyalahi kehidupanku ini saat aku dihadang masalah, aku lupa rasa sakit yang beliau rasa dulu, aku tak dengar lagi teriakannya saat aku mendesak untuk bernafas. Aku justru marah saat beliau meminta tolong kepadaku. Aku justru malas saat beliau inginkan aku berada di sisinya. Aku justru enggan hanya sekedar mengecup keningnya. Dan aku lelah, saat aku harus terus menerus merawatnya.

Aku tak pernah menyadari betapa berharganya dirimu untukku, ibu. Bahwa dirimu adlaah wanita pertama yang sangat aku cintai. Maafkan aku, ibu.


0 komentar:

Posting Komentar

terima kasih banyak sudah baca dan berkomentar dengan sopan :)