4/14/2013

Kepada waktu yang begitu cepat, aku tak ingat lagi kapan terakhir aku dipakaikan sepatu oleh ayahku.
Hampir hilang dari ingatanku, kapan terakhir rambutku diikat dua oleh ibuku.
Saat dengan kaki kecil ku aku mengarungi hari dengan senyuman.
Aku tak tau perbuatanku itu salah, atau benar.
Yang penting aku senang.

Kepada waktu yang begitu cepat, aku tak sadar sudah berapa kali ku kecewakan orang-orang yang menyayangiku.
Aku tak mengerti sudah berapa luka yang aku goreskan.
Tak dapat dihitung lagi jumlah dosa yang telah aku tuliskan dalam sejarahku.

Aku melihat seorang anak kecil yang bermain riang dengan kawannya. Aku iri.
Kepada waktu yang begitu cepat, tak bisakah aku kembali ke masa itu?
Saat semua mudah, semua ceria..

Waktu, apakah aku sudah menyia-nyiakanmu?


iseng bikin puisi, mohon komentarnya dong ^^

10 komentar:

  1. mantaaaaapppp , tpi agak di perdalam lagi tuh makna nya , msih gantung , hehe :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyee msih gantung emang kayak jemuran T.T hehe msih :3

      Hapus
  2. baguss... kak.. suka.
    boleh saran nggak kak? boleh aja deh *maksa* xD
    Jadi yah... menurut saya sih biar nambah bagus kemasan puisinya, mungkin akan lebih baik jika menggunakan model textnya di "center" kan. biar lebih rapih.
    mungkn gitu aja sih. but overall, nice poem :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. heheheheh iya juga sih~ tapi ini emang pengennya puisinya bentuk paragraf :3

      Hapus
  3. biasanya kalo tetiba seseorang bikin puisi ituu.. dia pengen curhat tapi terselubung. hehehe *pengalaman pribadi

    BalasHapus
  4. dinikmati saja uzz.. Jangan sampai di sesali ... Waktu itu suatu nikmat yang luar biasa lo

    BalasHapus

terima kasih banyak sudah baca dan berkomentar dengan sopan :)