11/15/2016

Pada tanggal 26 Oktober 2016 kemarin, kebetulan saya berkesempatan untuk mengikuti sebuah acara sakral yaitu Sumpah Ners. Teman-teman sudah pernah denger belum tentang Sumpah Ners? Mungkin, bagi kebanyakan masyarakat kita kata ini masih asing si telinga. Wajar aja sih, profesi ners masih bisa dibilang baru di Indonesia.

Sumpah Ners
Tanda tangan Sumpah Ners
Ners sendiri sebenarnya berasal dari kata Nurse dalam bahasa inggris yang artinya perawat. Di Indonesia, pendidikan perawat pada awalnya hanyalah SPK yang setara SMK. Kemudian munculah pendidikan vokasional yaitu D3. Semakin berkembangnya jaman dan tingginya tuntutan di bidang kesehatan khususnya, mulai munculah pendidikan yang lebih tinggi di bidang keperawatan, mulai S1 sampai S3.

Pada dasarnya, kuliah S1 itu cuman kuliah saja. Beda dengan D3 yang tiap semesternya pasti ada praktek lapangan. Kalau di S1 sih, berhasil nyuntik boneka di lab kampus aja udah senang. Pada akhirnya ada pendidikan profesi yang ditujukan untuk S1 keperawatan. Pendidikan profesi ini itu mirip-mirip sama koass nya anak kedokteran. Kalau di universitas saya, Universitas Brawijaya, kuliah profesi ners ini sudah satu paket sama S1 nya. Jadi gak perlu daftar tes lagi dan bayar lagi. Cukup lanjut SPPnya. Kuliahnya selama 13 bulan, full di tempat layanan kesehatan. Jadi gak ada lagi kuliah di kelas. Yah, seperti praktek langsung dari semuanya yang sudah dipelajari selama 4 tahun kuliah.

Awalnya sih, kelihatannya biasa aja, gak susah-susah amat. Nyatanya memang beberapa stase tempat profesi ners ini menyenangkan! Walaupun banyak juga yang mengerikan. Yang pasti, banyak banget ilmu baru yang gak pernah didapat di bangku kuliah. Pertama kali praktek di rumah sakit, rasanya udah seperti orang paling bodoh sedunia deh. Disuruh ini ga paham, disuruh itu ga ngerti. Ya, habisnya istilah praktek dan teori itu beda jauh. Dulu pas kuliah gak diajarin begitu. Itu juga kalau masih ingat materi kuliah dulu, dari sebagian besar kasus sih udah lupa begitu saja.

Kembali ke sumpah ners, setelah kita lulus dari profesi ners ini kita bakalan di ambil sumpahnya. Kenapa sih harus di sumpah? Kurang paham juga hahaha. Yah, intinya sih karena pekerjaan kita yang berhubungan langsung dengan manusia dan kemanusiaan. Bahwa kita harus nolongin orang siapapun dia, gak memandang dari golongan, menjaga rahasia dan lain sebagainya.

Pagi tanggal 26 itu, saya bangun pagi-pagi sekali. Buat dandan ke salon. Kalau di UB, waktu sumpah kita pake pakaian nasional alias kebaya. Saya sih sudah bikin seragam sekeluarga tapi semi modern gitu. Karena saya tahu waktu sumpah ini akan berdiri lama, jadi saya bikin bajunya dress yang longgar dan nyaman. Yang penting, masih bisa dibilang pakaian nasional.

Saya datang bersama ayah dan ibu saya. Jam 7 kurang sudah sampai di Gedung Samantha Krida. Padahal, masih belum bisa masuk ke dalam, nunggu di luar deh. Sebenarnya acaranya baru mulai jam 9. Disuruh datang jam 7 buat sesi pemotretan. Udah kayak artis aja. Alhasil, kita menganggur 2 jam.

Sumpah Perawat
With Ayah dan Ibu. Maafkan foto belum sempat di crop kanan kirinya hehe

Pukul 9 tepat acara dimulai. Pertama-tama kita dipanggil satu-satu. Nama saya dipanggil no 5.
Ns. Uzzy Lintang Savitri, S.Kep
Lahir di Malang, 12 Maret 1994
Putri dari Bapak Aditya Sjailendra dan Ibu Sri Wilujeng.
Majulah saya berjalan ke depan ala-ala fashion show. Buat yang bertanya-tanya kenapa saya bisa dipanggil nomer 5 dari 151 orang, bukan saya harus memastikan bahwa saya bukan ranking 5. Urutan ini berdasar tinggi badan. Iya, saya tidak tinggi-tinggi amat.

Setelah semua sudah dipanggil, pak kajur membaca laporan dan kemudian kami mulai bersumpah. Saat membaca kata-kata Sumpah Ners, rasanya tubuh ini merinding, gak kuat berdiri, lemes dan sebagainya. Tegang banget. Karena sumpah ini harus saya pegang aeumur hidup saya, dan harus saya pertanggungjawabkan pada nantinya dihadapan Allah SWT. Lemes. Banget.

Pada akhirnya, setelah tanda tangan, dapat gordon, salaman, dan menyanyikan lagu-lagu, kami bisa duduk kembali. Ah, selain kaki yang pegel karena berdiri kurang lebih 90 menit dengan high heels, perut ini pun keroncongan. Untungnya, acara ditutup dengan makan-makan.

Sebenarnya, ingin sekali foto-foto dengan teman-teman grup yang ini, grup yang itu. Tapi sayangnya semua mencar dan sulit sekali mencari sahabat-sahabat diantara banyak orang itu. Apalagi semua dandan bikin pangling. Seketika saya pusing melihat banyaknya orang berlalu lalang di dalam gedung itu. Hujan pun menambah kericuhan suasana hari itu. Seperti belum cukup ricuh, jalan depan gedung kebanjiran pula. Akhirnya, karena saya juga sudah lelah, kami sekeluarga memutuskan pulang.

Demikian lah kisah yang ingin saya ceritakan. Saya berharap saat ini bisa segera mendapat pekerjaan. Sudah nganggur akut nih, sejak Agustus tidak memiliki aktivitas yang berarti. Oh ya, kalau pingin lihat foto-foto lainnya bisa difollow Instagram saya ya @uzzysavitri di sana saya banyak nge-share foto. Aduh pede amat ada yang bakalan kepo.


Sekian.

1 komentar:

  1. Yang foto terakhir haruse dikasih caption "tatapan mata elang pemeran antagonis" hahahaha :D

    BalasHapus

terima kasih banyak sudah baca dan berkomentar dengan sopan :)