Kisah di Sebuah Pasar

Hari ini aku pergi belanja sama ibu aku ke Pasar Besar Malang. Yaaa sebenernya sih aku mau cari sepatu di Matahari juga. Namun, sayangnya gak jadi beli gara-gara gak ada yang cocok menurutku. hehe. Susah juga sih, soalnya aku cari sepatu hitam tapi yang gak model sekolahan dan gak model kantoran juga. Yang santai gituuu. Well, tapi yang mau aku ceritain bukan itu sih... Aku ingin bercerita tentang seseorang yang aku temui di Pasar Besar itu. Gini ceritanyaa...

Aku sama ibu aku mau beli jajan cenil. Nah di Pasar ada yang jual. Nenek-nenek yang jualan. Jualan cuma dipinggir Pasar gitu, gak di kios ataupun bedak. Nah, waktu aku beli, tiba-tiba aja ada perempuan bawa dua anak, ngemis dia. Masih muda loooh, lebih muda dari ibu aku juga. Sehat lagi badannya. Kok gak malu yaa sama nenek yang jualan cenil itu. Padahal usianya sudah lanjut, tapi masih aja berusaha bekerja cari duit. Lah dia? Cuma ngemis doang! Minta minta doang! Terus ada orang yang kasih dia uang, eh dia langsung menyodorkan uang itu ke nenek-nenek yang jualan cenil itu. Mau beli katanya.

Dan yang sulit aku percaya, nenek itu gak menerima uangnya. Dia berkata "Udah, gak usah bayar, gak apa-apa". SUBHANALLAH!! Nenek itu masih peduli sama orang lain tau gak. Padahal dagangannya juga belum laku banyak, dia sempat berbaik hati pada orang, yang bahkan lebih muda dan lebih sehat dari dia. Siapapun nenek itu, aku cuma berharap dia selalu mendapat anugrah dan rejeki dari Allah. amin.

Dari kisah sederhana itu, kita dapat memetik hikmahnya bahwa hidup ini memang pilihan. Apakah kita harus menunggu kebaikan hati orang lain atau kita berusaha sendiri dan sebisanya membantu orang yang membutuhkan. Dan untuk ke depannya, aku seharusnya mencontoh perbuatan baik nenek itu. Aku seharusnya bisa berbuat baik kepada orang lain, siapapun orang lain itu. Semoga saja kita semua bisa menjadi orang yang lebih baik lagi ya :)